Halo Sobat FOSCA ,Teman-teman pasti tahu kan apa itu pangan utama? Tapi teman-teman tahu tidak ada pangan utama selain nasi yang biasa dikonsumsi orang Indonesia yang mengandung karbohidrat. Lalu mengapa alternatif pangan di perlukan?, apa saja yang termasuk pangan utama?, dan bagaimana cara mengembangkan alternatif pangan utama?
Pengertian alternatif pangan utama
Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber daya hayati dan air, baik yang diolah maupun tidak diolah yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi manusia. Termasuk di dalam pengertian pangan adalah bahan tambahan pangan, bahan baku pangan, dan bahan-bahan lainnya yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan, dan/atau pembuatan makanan dan minuman. Pengertian pangan di atas merupakan definisi pangan yang dikeluarkan oleh badan dunia untuk urusan pangan, yaitu Food and Agricultural Organization (FAO).
Diversifikasi atau penganekaragaman adalah suatu cara untuk mengadakan lebih dari satu jenis barang/komoditi yang dikonsumsi. Di bidang pangan, diversifikasi memiliki dua makna, yaitu diversifikasi tanaman pangan dan diversifikasi konsumsi pangan. Kedua bentuk diversifikasi tersebut masih berkaitan dengan upaya untuk mencapai ketahanan pangan. Apabila diversifikasi tanaman pangan berkaitan dengan teknis pengaturan pola bercocok tanam, maka diversifikasi konsumsi pangan akan mengatur atau mengelola pola konsumsi masyarakat dalam rangka mencukupi kebutuhan pangan.
Mengapa alternatif pangan utama diperlukan?
Alternatif pangan utama diperlukan untuk menggali dan meningkatkan penyediaan berbagai komoditas pangan sehingga terjadi penganekaragaman konsumsi pangan masyarakat. Kegiatan yang dilaksanakan antara lain dengan meningkatkan usaha diversifikasi secara horizontal melalui pemanfaatan sumber daya yang beraneka ragam dan diversifikasi vertikal melalui pengembangan berbagai hasil olahan pertanian serta diversifikasi regional melalui upaya penganekaragaman produk yang dihasilkan untuk dikonsumsi berdasarkan potensi pangan lokal.
Tujuan diversifikasi konsumsi pangan lebih ditekankan sebagai usaha untuk menurunkan tingkat konsumsi beras, dan diversifikasi konsumsi pangan hanya diartikan pada penganekaragaman pangan pokok, tidak pada keanekeragaman pangan secara keseluruhan. Sehingga banyak bermunculan berbagai pameran dan demo masak yang menggunakan bahan baku non beras seperti dari sagu, jagung, ubi kayu atau ubi jalar, dengan harapan masyarakat akan beralih pada pangan non beras.
Jenis Jenis Alternatif Pangan Utama
1. UBI

Faktor utama yang menjadikan ubi sebagai panganan utama dahulu kala adalah budidaya ubi yang sangat mudah. Ubi kayu misalnya, setelah memetik buah ubi, batangnya masih bisa ditanam kembali untuk kemudian menghasilkan buah lagi.
Kandungan gizi ubi juga cukup besar. Dalam 100 gram ubi mengandung 160 kalori yang baik untuk tubuh. Kandungan karbohidrat yang tersimpan di dalam ubi mencapai 38,06 gram. Selain itu, ubi juga kaya akan vitamin C yang mencapai 34% dari kebutuhan harian.
2. Kentang

Kentang dapat dimanfaatkan sebagai panganan pengganti nasi. Meski pada umumnya di Indonesia, buah kentang lebih banyak digunakan sebagai bahan campuran sayur atau dijadikan cemilan.
Budaya pangan kentang di Indonesia baru berlangsung sejak masuknya perdagangan global dan penjajahan hindia belanda. Kentang dibawa serta oleh para pedagang ke tanah air. Akibatnya, kentang tumbuh di seluruh wilayah Indonesa yang beriklim sejuk dengan kontur tanah dataran tinggi.
Kentang memiliki nutrisi yang cukup baik. Setiap 100 gram kentang, tersimpan 93 kalori. Selain itu, kentang juga menyimpan vitamin D, zat besi, kalsium, vitamin C, potasium dan vitamin B6 untuk kebutuhan energi harian.
3. Gandum

Gandum nampaknya masih cukup asing bagi masyarakat Indonesia, ketimbang di negara-negara Eropa maupun asia barat yang telah menjadikan gandum sebagai makanan pokok sejak ribuan tahun lalu. Umumnya, pemanfaatan gandum digunakan sebagai bahan baku tepung terigu yang nantinya diolah menjadi roti dan kue.
Terdapat beberapa kandungan gandum yang perlu diperhatikan dalam pemilihan untuk berbagai produk, yaitu meliputi kandungan pati, protein, lemak, vitamin, mineral, enzim, serta serat.
4. Jagung

Jagung merupakan bahan pangan terbesar ketiga di dunia setelah padi dan gandum. Jagung mengandung banyak mineral seperti magnesium, mangan, zat besi, tembaga, zinc, dan selenium yang sangat penting untuk fungsi organ tubuh. Fosfor yang terkandung dalam jagung juga penting untuk menjaga kesehatan tulang dan fungsi ginjal.
5. Sagu

Sagu merupakan olahan dari jenis tanaman rumbia atau pohon sagu. Sagu diambil dari teras batang pohon yang berusia sekitar 10-15 tahun. Batang pohon mulanya dicacah kemudian dialiri air. Setelah itu, pati yang tersisa dari hasil cucian diambil sebagai bahan dasar sagu.
Berbeda dengan pangan lain, kandungan gizi sagu cukup terbatas. Hanya saja, sagu cukup kaya akan karbohidrat yang mengandung sekitar 94 gram karbohidrat.
Cara mengembangkan alternatif pangan utama
- Memanfaatkan lahan yang kosong dengan menanam tanaman alternatif pangan
- Memodifikasi pengolahan alternatif pangan utama
- Penggalian resep menu khas Nusantara berbasis alternatif pangan utama
- Sosialisasi dan promosi untuk merubah pola konsumsi pangan masyarakat
- Melestarikan tanaman pangan dengan cara mengenalkan produk tanaman pangan kepada generasi penerus