Kesehatan Jiwa

Halo Sobat FOSCA! Kalian tahu ga sih pentingnya kesehatan jiwa? Jenis juga contoh dari kesehatan jiwa juga apa yaa perbedaan dari kesehatan jiwa dan kesehatan mental? makanya,langsung simak aja pembahasan nya di bawah ini!

1. Pengertian kesehatan jiwa

Menurut Undang-undang No 3 Tahun 1966 yang dimaksud dengan “Kesehatan Jiwa” adalah keadaan jiwa yang sehat menurut ilmu kedokteran sebagai unsur kesehatan, yang dalam penjelasannya disebutkan sebagai berikut:

“Kesehatan Jiwa adalah suatu kondisi yang memungkinkan perkembangan fisik, intelektual dan emosional yang optimal dari seseorang dan perkembangan itu berjalan selaras dengan keadaan orang lain”. Makna kesehatan jiwa mempunyai sifat-sifat yang harmonis (serasi) dan memperhatikan semua segi-segi dalam kehidupan manusia dan dalam hubungannya dengan manusia lain.

kesehatan jiwa adalah bagian integral dari kesehatan dan merupakan kondisi yang memungkinkan perkembangan fisik, mental dan sosial individu secara optimal, dan yang selaras dengan perkembangan orang lain.

2. Kenapa kesehatan jiwa penting?

Karena dengan adanya kesehatan jiwa, kondisi seorang individu dapat berkembang secara fisik, mental, spiritual, dan sosial sehingga individu tersebut menyadari kemampuan sendiri, dapat mengatasi tekanan, dapat bekerja secara produktif, dan mampu memberikan kontribusi untuk komunitas nya.

3. Apakah kesehatan jiwa sama dengan kesehatan mental?

Kesehatan Jiwa
Kesehatan Mental, Sumber: https://utaratimes.pikiran-rakyat.com/

Kesehatan jiwa setidaknya harus memenuhi 4 dimensi yaitu fisik, mental, spiritual, dan sosial. Untuk dikategorikan sebagai jiwa yang sehat maka keempat dimensi tersebut harus terpenuhi secara seimbang.

Pengertian kesehatan mental sendiri adalah kondisi ketika individu merasakan ketenangan batin, tentram, dan nyaman sehingga memungkinkan individu tersebut menikmati kehidupan sehari-hari dan menghargai orang di sekitarnya. Mereka dapat menggunakan potensi diri secara maksimal dalam menghadapi tantangan kehidupan.

Pengertian kesehatan mental cenderung lebih subjektif dari kesehatan jiwa. Terkait dengan kemampuan seseorang dalam mengerahkan potensi diri untuk menjaga ketenangan batinnya.

4. Ciri-ciri orang sehat jiwa

  • Merasa senang terhadap dirinya 
  • Mampu menghadapi situasi
  • Mampu mengatasi kekecewaan dalam hidup
  • Puas dengan kehidupannya sehari-hari
  • Mempunyai harga diri yang wajar
  • Menilai dirinya secara realistis, tidak berlebihan dan tidak pula merendahkan
  • Merasa nyaman berhubungan dengan orang lain serta
  • Mampu mencintai orang lain
  • Mempunyai hubungan pribadi yang tetap
  • Dapat menghargai pendapat orang lain yang berbeda
  • Merasa bagian dari suatu kelompok
  • Tidak “mengakali” orang lain dan juga tidak membiarkan orang lain “mengakah” dirinya
  • Mampu memenuhi tuntutan hidup serta
  • Menetapkan tujuan hidup yang realistis
  • Mampu mengambil keputusan
  • Mampu menerima tanggung jawab
  • Mampu merancang masa depan
  • Dapat menerima ide dan pengalaman baru
  • Puas dengan pekerjaannya

5. Jenis-jenis dan Contoh 

Macam-Macam Gangguan Jiwa yang Sering Ditemui

Gangguan jiwa merupakan salah satu masalah kesehatan yang masih banyak mendapatkan pandangan negatif dari masyarakat.

Tak sedikit orang yang beranggapan bahwa gangguan jiwa hanya terjadi akibat gangguan halusinasi atau masalah perilaku. Bahkan, masih banyak orang yang beranggapan bahwa penderita gangguan jiwa perlu dikurung atau dipasung.

Padahal, gangguan jiwa ada berbagai macam dan masing-masing jenis gangguan jiwa memiliki tanda dan gejala yang berbeda. Berikut ini adalah macam-macam gangguan jiwa yang cukup sering terjadi:

  1. Gangguan kecemasan

Gangguan kecemasan terdiri dari gangguan kecemasan umum, gangguan kecemasan sosial, fobia, dan panik. Gangguan kecemasan merupakan gangguan kejiwaan yang membuat penderitanya merasa cemas dan gelisah, serta sulit mengendalikan perasaan tersebut.

Ketika mengalami gangguan kecemasan, seseorang bisa merasakan gejala berupa banyak berkeringat, detak jantung yang cepat atau dada berdebar, merasa pusing, susah berkonsentrasi, sulit tidur, serta merasa cemas dan khawatir hingga sulit menjalani aktivitas sehari-hari.

2. Gangguan kepribadian

Seseorang dengan gangguan kepribadian cenderung memiliki pola pikir, perasaan, atau perilaku yang berbeda dari kebanyakan orang pada umumnya. Jenis gangguan kepribadian terbagi menjadi beberapa golongan, yaitu:

Tipe eksentrik, seperti gangguan kepribadian paranoid, skizoid, skizotipal, dan antisosial

Tipe dramatis atau emosional, seperti gangguan kepribadian narsistik, histrionik, dan ambang (borderline)

Tipe cemas dan takut, seperti gangguan kepribadian obsesif kompulsif, menghindar (avoidant), dan ketergantungan (dependen)

3. Gangguan psikotik

Gangguan psikotik merupakan gangguan jiwa parah yang menyebabkan munculnya pemikiran dan persepsi yang tidak normal, misalnya penyakit skizofrenia.

Orang yang mengalami gangguan psikotik akan mengalami halusinasi, mempercayai hal-hal yang sebenarnya tidak terjadi, dan bahkan mendengar, melihat, atau merasakan sesuatu yang sebenarnya tidak nyata.

4. Gangguan suasana hati

Perubahan mood yang terjadi sewaktu-waktu adalah hal yang normal terjadi, apalagi jika memang ada faktor pencetusnya, misalnya stres, kelelahan, atau tekanan batin.

Namun, orang yang menderita gangguan suasana hati bisa mengalami perubahan mood atau suasana hati yang ekstrem dan dalam waktu cepat. Misalnya, dari mood yang stabil, tiba-tiba sedih, lalu sangat bahagia dan bersemangat dalam waktu yang cepat.

Jenis gangguan jiwa yang membuat suasana hati cepat berubah meliputi depresi, gangguan bipolar, dan gangguan siklotimik.

5. Gangguan makan

Gangguan makan adalah gangguan jiwa serius yang membuat perilaku makan seseorang terganggu. Kondisi ini sering kali dapat membuat penderitanya mengalami masalah gizi, misalnya kurang gizi atau justru obesitas.

Contoh dari gangguan makan adalah anoreksia nervosa dan bulimia nervosa, serta binge-eating disorder atau gangguan makan berlebihan.

6. Gangguan pengendalian impuls dan kecanduan

Orang dengan gangguan pengendalian impuls tidak dapat menahan dorongan untuk melakukan tindakan yang dapat membahayakan dirinya sendiri atau orang lain, misalnya berjudi, mencuri (kleptomania), dan menyulut api (piromania).

Sedangkan gangguan perilaku adiksi atau kecanduan biasanya disebabkan oleh penyalahgunaan alkohol dan obat-obatan terlarang atau narkoba. Tak hanya itu, seseorang juga bisa kecanduan aktivitas tertentu, seperti seks, masturbasi, atau berbelanja.

7. Gangguan obsesif kompulsif (OCD)

Gangguan jiwa yang satu ini ditandai dengan adanya pikiran dan obsesi yang tidak terkendali terhadap sesuatu, sehingga mendorong penderitanya untuk melakukan suatu aktivitas secara berulang-ulang.

Orang yang menderita OCD bisa terobsesi dengan angka tertentu, misalnya angka 3. Hal ini akan membuatnya merasa perlu melakukan aktivitas tertentu, seperti mencuci tangan atau mengetuk pintu sebanyak 3 kali. Jika hal tersebut tidak dilakukan, penderita OCD akan merasa risih dan khawatir secara berlebihan.

8. Gangguan stres pascatrauma (PTSD)

PTSD dapat berkembang setelah seseorang mengalami kejadian traumatis atau mengerikan, seperti pelecehan seksual atau fisik, kematian orang terdekat, atau bencana alam.

Orang yang menderita PTSD biasanya akan sulit melupakan pikiran atau peristiwa yang tidak menyenangkan tersebut.

Apa pun jenisnya, macam-macam gangguan jiwa yang dialami oleh seseorang perlu diobati oleh psikolog atau psikiater. Apabila tidak ditangani dengan baik, gangguan jiwa yang dialami bisa semakin parah dan berpotensi membuat mereka menyakiti dirinya sendiri atau orang lain.

Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal menunjukkan gejala gangguan jiwa, segera cari bantuan ke psikiater. Untuk menentukan diagnosis gangguan jiwa pada penderita, psikiater akan melakukan pemeriksaan kejiwaan. Setelah itu, penderita akan mendapatkan penanganan dan pengobatan sesuai jenis gangguan jiwa yang dialaminya.

6. Solusi

Berikut adalah beberapa cara mudah, yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan jiwa:

  1. Kontrol Emosi Kamu

Belajar untuk tidak mudah tersinggung terhadap apa saja yang dikatakan seseorang, pilah apa yang mereka katakan, dan ambil sisi positifnya.

  1. Mencoba hal baru

Saat terjadi kekosongan waktu atau kamu mulai merasa bosan dengan aktivitas yang itu-itu saja, maka kamu bisa mengisi waktu dengan mencoba hal-hal baru sendiri atau bersama temanmu.

  1. Bercerita Kepada Orang Lain

Bercerita pada orang yang kamu percaya dapat mengurangi beban yang sedang kamu pikul.

  1. Pergi Keluar

Meskipun hanya 10 menit dalam sehari, luangkanlah waktu untuk duduk atau berjalan di ruang terbuka yang dikelilingi pepohonan dan udara segar. Hal ini secara instan akan mengangkat sedikit banyak tingkat stress dalam pikiran dan mengisi kembali energi dalam tubuh.

  1. Olahraga

Selalu luangkan waktu untuk berolahraga, makan makanan yang sehat agar berkarya dalam kehidupan ini semakin prima.

  1. Meditasi

Luangkan waktu untuk diri sendiri dengan cara meditasi. 10-15 menit dalam sehari adalah waktu ideal, terutama sebelum tidur.

  1. Senyum

Meskipun terdengar sepele, tapi senyuman selalu dapat mengubah dunia menjadi lebih positif. 

  1. Menyapa Seseorang

Menyapa banyak orang dengan sapaan standar seperti ‘Selamat Pagi’ akan meningkatkan kepercayaan diri sekaligus meningkatkan aspek sosial. Keluarlah dari zona nyaman yang selalu berdiam diri dan menunggu disapa orang lain terlebih dahulu karena gengsi.

  1. Bersenang – senang

Carilah hobi positif yang bisa membuat kamu bahagia, yang membuat kamu melupakan segala kepenatan. Jangan malu untuk tertawa lepas, dan yang terakhir adalah

10. Istirahat yang cukup

Untuk mewujudkan kesehatan mental yang optimal, dibutuhkan istirahat yang cukup setelah melakukan aktifitas di siang hari.

Sumber : 

https://promkes.kemkes.go.id/content/?p=7385

http://faperta.ugm.ac.id/articles/kesehatan_jiwa.pdf

https://pph.atmajaya.ac.id/berita/artikel/sebuah-perkenalan-sederhana-tentang-kesehatan-jiwa/

https://m.merdeka.com/sehat/ketahui-perbedaan-istilah-antara-kesehatan-jiwa-dan-kesehatan-mental

https://rsudmangusada.badungkab.go.id/

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *